Senin, 16 November 2009

Jerman Membuka Diri Bagi Keuangan Syariah



By Republika Newsroom
Selasa, 03 November 2009
FRANKFURT--Industri keuangan syariah kian menarik hati negara Barat. Setelah Inggris dan Prancis berkeinginan mengukuhkan dirinya sebagai pusat keuangan syariah di benua biru, kini giliran Jerman yang ingin menyatakan hal serupa.

Keinginan tersebut bukannya tak beralasan. Banyaknya investor-investor muslim yang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Jerman membuat pimpinan regulator keuangan Jerman berkeinginan menciptakan pasar bagi produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. “Kami melihat minat investor dari negara-negara Islam begitu besar untuk investasi sesuai dengan prinsip Islam di Jerman,” kata Presiden Bafin, Jochen Sanio.

Dalam perhelatan konferensi keuangan Islam di Frankfurt akhir Oktober lalu, Sanio mengutarakan saat ini pemerintah Jerman juga memberikan kemudahan izin bagi lembaga keuangan yang ingin menjual produk keuangan syariah. “Kami harap dapat segera melihat satu lembaga keuangan yang akan segera mulai menawarkan produk syariah,” kata Sanio.

Walau hingga kini belum ada lembaga keuangan Jerman yang merespon hal tersebut, tetapi populasi muslim sebanyak 4,3 juta jiwa yang sebagian besar berasal daari Turki ini merupakan potensi pasar yang besar. Dengan jumlah populasi muslim tersebut, tambah Sanio, Jerman memiliki potensi terbesar dibanding negara-negara lainnya di Eropa.

Industri keuangan syariah sendiri telah menjadi pasar yang terus tumbuh di banyak negara di Eropa, terutama Inggris. Prancis pun saat ini tengah mencoba memposisikan dirinya sebagai pusat keuangan syariah.

Lembaga keuangan asal Jerman seperti Deutsche Bank dan Allianz telah menawarkan produk syariah di sejumlah negara-negara muslim, termasuk di antaranya di Indonesia. Asuransi syariah Allianz di tanah air juga mencatat kinerja cukup memuaskan. Di semester pertama 2009 pendapatan premi bruto divisi syariah Allianz Life sebesar Rp 86 miliar, sementara Allianz Utama Rp 5,62 miliar.

Hingga akhir tahun divisi syariah Allianz Life menargetkan premi sebesar Rp 350 miliar-Rp 400 miliar dan Allianz Utama Rp 18 miliar. Dalam mendukung divisi asuransi syariahnya Allianz sekarang memiliki agen bersertifikasi syariah sebanyak 4100 agen. Jumlah tersebut bertambah dari tahun lalu yang berjumlah 3028 orang dan pada 2007 yang sebanyak 2828 orang.

Sebelumnya pada September lalu, Kuwait Finance House di Turki telah memperoleh izin dari pemerintah Jerman untuk membuka kantor cabang syariah di Mannheim. Dengan izin tersebut Kuwait Finance House dapat menyediakan layanan keuangan syariah bagi nasabah di Jerman yang ingin menggunakan produk berbasis syariah.

Kuwait Finance House yang berdiri sejak 1977 menjadi pionir perbankan syariah di Kuwait. Sejak itu bank tersebut terus mengembangkan sayapnya dengan beroperasi di sejumlah negara di Timur Tengah juga Asia, seperti Bahrain, Turki dan Malaysia.Industri keuangan syariah yang dimulai sejak era 1960an mulai berkembang pesat di pertengahan 1990an. Setidaknya kini industri tersebut mengelola aset sebesar 700 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 15-20 persen per tahun. rtr/gie/kpo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar